ANALA
Bising yang sering terdengar tentangmu, buruk katanya
Aku tak tahu persis siapa kamu seutuhnya
Mereka sering menghakimimu perusak
Sedih.....bukankah itu yang kau rasa Anala
Usaha begitupula dengan upaya berkesipuh dalam luka
Derita akibat mereka sendiri yang lugu dengan itu
Kini sejarah semakin lupa dengan dirimu wahai Anala
Membara sudah percikkan yang sering kau berikan
Luka yang membekas lama kini terurai tak teratur
Walau itu karenamu, aku tetap tahu
Jika nanti kembali terulang lagi, pasti karena mereka
Marahmu adalah titipan Tuhan yang indah
Meski ku tak tahu itu darimana
Tetap kuyakini bara itu adalah jejak langkahmu
Tangis sering terdengar olehmu sendiri
Menikmati indahnya hidup dengan percikkan hidup
Posting Komentar