Makan Nasi Pecel Di Warung Tertinggi Indonesia Milik Mbok Yem - Sajak Aksara

Makan Nasi Pecel Di Warung Tertinggi Indonesia Milik Mbok Yem

Gunung Lawu Via Candi Cetho
Gunung Lawu



Sepertinya makan di warung warung pingir jalan sudah biasa, sudahkah kamu mencicipi makanan di gunung? Pastinya memiliki rasa dan suasana yang jauh berbeda ketika makan di tempat biasa.

Sudah menjadi salah satu bucket list dalam perjalanan saya untuk bisa mencicipi makan di warung tertinggi Indonesia yang ada di gunung Lawu, yang berada diantara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. 

Bagi para pendaki, sudah pasti tahu dengan warung tertinggi tersebut. Siapa lagi kalau bukan warung Mbok Yem yang berada di gunung Lawu. Selalu menjadi warung favorit bagi para pendaki ketika menyambangi gunung Lawu. Perlu diketahui bahwa warung tersebut sudah menjadi tempat persinggahan pendaki untuk sekedar silaturahmi atau untuk mengisi perut.

Warung tersebut berada di Hargo Dalem, gunung Lawu di ketinggian 3.150 dan sudah ada sejak tahun 1980-an. Dimana ketika itu Mbok Yem masih gadis. Sebenarnya selain warung Mbok Yem, ada juga beberapa warung lain, tetapi hanya warung tersebut yang selalu buka selama 24 jam. Dan tentunya minat pengunjung untuk bertemu dengan Mbok Yem menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

Bagi pendaki yang melewati jalur Candi Cetho sudah tentu langsung melewati warung Mbok Yem tersebut sebelum menggapai puncak Hargo Dumilah, gunung Lawu. Sebab, ketika tahun 2018, saya sempat ke gunung Lawu juga melalui jalur Cemoro Sewu dan tidak melewati warung Mbok Yem tersebut. Sebab berada pada jalur yang berbeda. Sebenarnya bisa saja kesana, akan tetapi cukup jauh dan rasanya lelah.

Cerita Mistis Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu

Ini merupakan salah satu tujuan saya mendaki gunung Lawu pada Oktober 2020 dan menjadi pendakian kedua kalinya ke gunung Lawu setelah dua tahun berlalu. Sebab saya ingin sekali merasakan makan di ketinggian gunung seraya menikmati keindahan pemandangan dan lautan awan.

Saya sangat takjub ketika pertama kali melihat warung Mbok Yem tersebut yang selalu menjadi primadona atau destinasi para pendaki ke gunung Lawu. Dimana untuk menuju warung tersebut diperlukan fisik dan mental yang cukup untuk sampai ke tempat tersebut. Jika menyerah di tengah jalan sebelum sampai pada puncak gunung Lawu, maka tidak akan pernah bertemu dengan Mbok Yem.

Didepan teras warung Mbok Yem ada seekor monyet yang cukup jail. Buat kamu yang dekat dekat dengannya, jangan pernah mencoba untuk makan disampingnya. Makananmu bisa diambil sama monyet tersebut. Walau begitu masih banyak juga pendaki yang berswa foto bersama monyet tersebut.

Makanan yang saya pesan adalah nasi pecel seharga 15 ribu, dan itu sudah setara dengan rasa serta tempatnya. Dengan makanan nasi pecel di gunung, rasanya akan sangat jauh berbeda dengan rasa nasi pecel di warung pinggir jalan. Sebab di warung tersebut, bisa sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan.

Tidak hanya nasi pecel saja, ada juga menu lainnya seperti nasi telur, gorengan, makanan ringan, es teh, kopi dan jangan sekali kali meminta air es disini. Sebab tidak akan pernah ada kulkas di ketinggian tersebut, bisa saja jika kamu mau membawa sendiri. Bawa diri saja susah, apalagi sambil gendong kulkas ke gunung.

Mbok Yem tidak hanya sendiri, wanita separuh baya itu juga ditemani seorang lelaki beruban yang membantunya jualan di warung tersebut. Biasanya setiap dua minggu sekali, lelaki itulah yang turun gunung untuk mengambil stok barang lagi melalui jalur cemoro sewu. Sebab jalur tersebut lebih cepat untuk dilewati.


Share:

Posting Komentar

5 Gunung di Jogja yang Cocok untuk Pendaki Pemula, Lengkap dengan Tipsnya

  Kamu sedang mencari gunung di jogja untuk pendaki pemula? Kamu bisa membaca artikel ini agar tahu apa saja rekomendasi yang bagus. Tulisan...

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes