PUISI (Tetes Hujan) - Sajak Aksara

PUISI (Tetes Hujan)




Bulir bulir itu mulai berjatuhan dari langit malam
Jatuh berantakan tak karuan di perut bumi
Membasahi seluruh gejolak yang didapatinya
Menusuk kedalam syaraf tanah dan menuai kehidupan
Semua makhluk mulai bersenggama ria dengan tetes hujan

Kemudian ada secerca kalimat yang membantah
Seakan tidak rido dengan kedatangannya malam ini
Bibir dan lidah mulai bersatu untuk menertawakan tetes itu
Sedang mereka yang penuh harap mulai memuja padanya
Tak ada yang salah pada setiap letupan kalimat basah

Gemercik genteng rumah menjadi riuh gemuruh
Ada notasi lagu yang ingin disampaikan malam ini
Penuh dengan irama klasik pengantar tidur
Tetesan yang indah walau kemudian hilang lenyap
Bersetubuh dengan bumi demi menghidupi makhluk

Jogjakarta, 05 November 2018


Share:

Posting Komentar

Pendidikan Kaum Tertindas oleh Paulo Freire: Bangkit dan Berpikir Kritis

Bayangkan kamu hidup di dunia di mana pendidikan bukan sekadar soal nilai dan ijazah, tapi tentang kesadaran akan siapa kamu sebenarnya di t...

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes